Benny Moerdani menolak dua permintaan Bung Karno. Mulai dari tawaran menjadi pasukan pengaman Presiden sampai tawaran menjadi menantu Presiden. Resimen Tjakrabirawa dibentuk langsung oleh Presiden Sukarno tepat dihari ulang tahunnyapada 6 Juni tahun 1962. Tjakrabirawa dibentuk atas dasar untuk mengamankan presiden revolusioner beserta keluarganya.
Dibentuknya Resimen Tjakrabirawa dengan kemiripan warna baret dengan pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), dalam perjalanannya sering menyulut perselisihan antara keduanya. Perselisihan bukan hanya karena sekadar warna baret saja. Hal lain yang menjadi penyebab perselisihan lainnya adalah keangkuhan para anggota Tjakrabirawa yang merasa paling berjasa dalam jalannya revolusi.”Pasukan Tjakrabirawa sebagai pengawal panglima tertinggi/presiden, selalu merasa paling berjasa dalam mengamankan Starlight Princess jalannya revolusi, yang sudah dinyatakan berulang-ulang oleh Sukarno,” tulis Julius Pour dalam bukunya Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan.
Menolak Tawaran Menjadi Tjakrabirawa
Perselisihan antara RPKAD dan juga Tjakrabirawa pernah pecah hingga beberapa anggota keduanya menjadi korban. Perselisihan itu terjadi pada tahun 1964.Untungnya sebelum perselisihan itu semakin parah, Benny Moerdani selaku Komandan RPKAD datang untuk membubarkan keributan tersebut. Kabar perselisihan antara dua pasukan elite militer tersebut sampai ke telinga Presiden.”Saya sudah bisa menduga, mereka pasti akan geger dan Bung Karno marah,” tutur Dokter Ben Mboi ditulis Julius Pour.Dokter Ben Mboi yang menyampaikan berita keributan tersebut hingga sampai ke Istana. Karena pada hari itu dokter yang berjaga di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat hanya sedikit untuk menangani banyak korban yang luka, akibat perselisihan tersebut. Dokter-dokter yang ada di Istana dalam rangka pertemuan, diminta untuk segera ke Rumah Sakit.
Setelah menghadiri kesepakatan damai di markas Garnizun, Benny Moerdani menerima panggilan untuk datang ke Istana. Sepanjang pertemuannya dengan Bung Karno, Benny lebih banyak diam dan mendengarkan sang Presiden berbicara.Inti pembicaraan Bung Karno adalah tentang tugas pasukan elite yang bukan hanya harus melindungi negara dari ancaman musuh, melainkan harus juga bisa melindungi Kepala Negara. Kepala Benny tersentak ketika secara tiba-tiba Bung slot server singapore no 1 Karno menawarkan suatu hal yang tidak pernah diduga Benny sebelumnya. “Ben, saya menginginkan kamu menjadi anggota Tjakrabirawa,” ucap Bung Karno.
Mendengar itu, Benny terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. Sama sekali tidak pernah ada bayangan terlintas bahwa dia bakal menerima perintah semacam itu. Setelah beberapa saat membisu, ketika suasana menjadi agak tenang, Benny menjawab perintah Bung Karno. “Bapak Presiden, saya pingin jadi tentara betulan,” tutur Benny perlahan. “Lho, apa kau pikir Tjakrabirawa bukan tentara,” jawab Bung Karno teriak dengan nada tingg