Siapa Calon Lawan Timnas U-22 di Semifinal SEA Games 2023? Ini Kata Indra Sjafri
Dua kemenangan dengan 8 gol dan tanpa kebobolan jadi modal bagus timnas U-22 Indonesia untuk menyelesaikan Grup A SEA Games 2023 dengan catatan 100%, clean sheets, dan memuncaki klasemen akhir. Artinya, Garuda Muda punya kesempatan untuk memilih calon lawan di babak 4 besar.
Jelang laga ketiga melawan Timor Leste, Minggu (7/5/2023), Indonesia memuncaki Grup A dengan 6 poin. Marselino Ferdinan dkk ada di atas Kamboja, yang sempat ditahan imbang Filipina.
Namun, atas pencapaian menggembirakan tersebut, Indra Sjafri mengaku hanya akan fokus menjalankan satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Dia hanya ingin memastikan kemenangan demi kemenangan. Tak ada pikiran tentang siapa yang akan menjadi lawan di semifinal.
Apakah itu Thailand, Vietnam, atau Malaysia, Indra Sjafri tampaknya tidak peduli. Dia sangat optimistis Indonesia bisa mengalahkan siapa saja lawan yang akan dihadapi di semifinal.
“Kami fokus satu per satu pertandingan. Kami tidak terlalu memikirkan siapa yang lolos. Kalau saya sebutkan nama berarti saya berdoa untuk tim yang lolos nanti,” ujar Indra Sjafri di situs resmi SEA Games 2023.
Idealnya, Indonesia menghindari Thailand di babak 4 besar. The War Elephants sebaiknya dihadapi Garuda Muda di pertandingan final. Sebab, Indonesia selalu punya catatan negatif ketiga bertemu Thailand di fase knock-out. Contohnya, semifinal SEA Games 2021.
Jika melihat performa terkini, ada baiknya Indonesia melawan Vietnam atau Malaysia di semifinal. Sebab, Vietnam tidak sekuat era Park Hang-seo. Sementara permainan Malaysia tidak istimewa saat bertemu Laos pada pertandingan pertama di Grup B.
“Silakan saja mereka bertarung di Grup B dan siapa saja yang menjadi lawan di https://www.airsheaters.com/ kami nanti, siap kami kalahkan,” pungkas pelatih asal Sumatera Barat tersebut.
Rumor FIFA Matchday edisi Juni 2023 yang menampilkan juara Piala Dunia 2022, Argentina, dengan timnas Indonesia semakin ramai diperbincangkan. Bahkan, ada yang menyebut PSSI harus membayar sekitar Rp90 miliar untuk melihat Lionel Messi bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Benarkah?
Belum ada konfirmasi resmi dari PSSI maupun Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA). Kabar soal La Albiceleste hanya muncul dari media sosial melalui jurnalis asal Negeri Tango, Gaston Edu.
“Timnas Argentina akan memainkan dua pertandingan (FIFA Matchday) di Asia. Dua tujuan yang digariskan: Cina dan Indonesia. Satu partai di setiap negara. Argentina vs Cina. Argentina vs Indonesia,” tulis Gaston Edul di akun Twitter miliknya, @gastonedul.
Kata Exco PSSI Soal Heboh Kunjungan Argentina dan Lionel Messi di FIFA Matchday
“Tanggal tentatif pertandingan persahabatan Argentina adalah 15 dan 19 Juni (2023). Pertama di China dan kemudian di Indonesia. Itu bisa mengubah lawan dari pertandingan pertama di China,” lanjut Gaston Edu.
Faktanya, untuk mendatangkan timnas level dunia ke Indonesia bukan hal mudah, meski Argentina sudah deal dengan China di FIFA Matchday edisi Juni 2023. Untuk Indonesia? PSSI harus merogoh kocek dalam-dalam agar Lionel Scaloni datang dengan skuad terbaik.
Sebuah akun Instagram, @pengamatsepakbola, bahkan berani menyatakan Indonesia harus mengeluarkan dana hingga Rp90 miliar. Jika benar, itu jumlah yang cukup besar dan tidak masuk akal di sepakbola Indonesia.
“Jika memang uang sebesar itu (Rp90 miliar) yang dibutuhkan, memang sayang sekali jika harus habis dalam pertandingan 2×45 menit. Memang ada pride jika bisa melawan Argentina. Tapi, apa manfaatnya?,” tulis CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi, di kolom komentar Instagram @pengamatsepakbola.
“Jika uang itu dialokasikan untuk kompetisi grass root (akar rumput) usia dini akan sangat bermanfaat. Kita ilustrasikan ya. Level grassroot, asumsi 1 provinsi 100 jt. Ada 34 provinsi, 3,4 M. Level nasional 600 jt. Total, 4 M per tahun. Level youth 1 provinsi 300 jt. Total, 34 Provinsi 10,2 M. Nasional 1,8 M. Total, 12 M per tahun,” lanjut Doni Setiabudi.
“Jika ada 90 M, maka kita bisa menyelenggarakan kompetisi sistem liga untuk level Grassroot dan Youth 6 tahun ke depan. Ini hanya saran dan masukan. Lebih baik digunakan yg lebih efektif,” lanjut Doni Setiabudi.
Jadi, apakah benar Rp90 miliar harus dikeluarkan PSSI untuk mendatangkan Argentina? Belum ada pernyataan resmi dari otoritas tertinggi sepakbola Indonesia. Sebab, untuk balik modal dalam 1-2 hari periode pertandingan, PSSI pasti akan kesulitan.